top of page

5 Film yang Harus Kamu Tonton di Festival Film Dokumenter 2019!


Ketika kita bicara tentang dokumenter, kebanyakan orang pasti berpikir tentang film yang serius. Padahal, melalui dokumenter kita jadi lebih bisa membuka pikiran terhadap dunia luar dengan medium yang lebih riil, loh. Bioskop di Indonesia mungkin memang jarang menayangkan dokumenter. Namun, Yogyakarta menjadi salah satu kota yang beruntung. Karena setiap tahunnya pasti menyelenggarakan Festival Film Dokumenter 2019.

Berikut 5 film yang wajib kalian tonton di Festival Film Dokumenter 2019.



a. Pasar Sepur



Film yang menjadi salah satu kontestan dari Kompetisi Dokumenter Pelajar ini menceritakan tentang pasar Dupak Magersari atau biasa disebut pasur (pasar sepur) yang berlokasi di Surabaya. Pasur ini adalah pasar tradisional yang sudah ada sejak 50 tahun yang lalu. Lokasinya yang terletak di sepanjang rel kereta yang masih aktif beroperasi menjadi daya tarik tersendiri tetapi juga menciptakan masalah bagi pemerintah. Dengan durasi 13 menit, film ini bisa kalian tonton di Amphiteater Taman Budaya Yogyakarta (TBY), tanggal 3 Desember 2019, jam 19.00 dan di Societet Militair TBY, tanggal 6 Desember 2019, jam 18.30.



b. Sujud



Aliran- aliran kepercayaan di Indonesia ini sangat banyak. Bahkan, jumlahnya jauh lebih banyak daripada jumlah agama yang sampai saat ini diakui secara legal oleh negara. Di Klaten, Jawa Tengah, mereka yang tergabung dalam aliran Sapta Darma menggunakan sikap sujud sebagai media beribadah. Film yang berjudul Sujud ini selama 10 menit akan menjelaskan tentang bagaimana orang- orang yang tergabung dalam aliran Sapta Darma beribadah sesuai kepercayaan mereka masing- masing. Kalian bisa menontonnya di Societet Militair TBY tanggal 3 dan 5 Desember 2019. Untuk tanggal 3 Desember akan diputar jam 13.00, dan pukul 18.30 untuk tanggal 5 Desember.



c. 48 years: Silent Dictator



Isu kesehatan mental memang sedang gencar dibicarakan. Hal ini dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia yang selama ini kurang memiliki perspektif bahwa kesehatan mental tidak lebih penting daripada kesehatan fisik. Padahal keduanya sama- sama penting. Film 48 Years: Silent Dictator –seterusnya 48 Years- ini menceritakan tentang Iwao Hakamada, seorang mantan petinju profesional, divonis hukuman mati pada 1968 atas pembunuhan massal yang ia lakukan. Ia ditahan selama 48 tahun. Itu adalah rekor penahanan hukuman mati terlama dalam sejarah. Dengan mewawancarai Hakamada, yang kini berusia 79 tahun dan mengidap penyakit kejiwaan berkat masa tahanannya, film ini mencoba untuk menangkap kesepian akut yang dialaminya selama hampir setengah abad. Kita diajak berjalan di sepanjang jalan kenangan yang suram bersama Hakamada. 48 Years mengintip kondisi psikologis Hakamada yang mengalami carut-marut. Film berdurasi 76 menit ini akan tayang tanggal 2 Desember 2019, di Societet Militair TBY pukul 13.00.



d. The Tree Remembers



Sampai saat ini, persoalan mengenai ras, gender, dan agama, memang menjadi permasalahan di setiap negara. Di negara yang banyak media memberitakannya sebagai negara yang damai sekalipun, persoalan ras tidak kunjung selesai. The Tree Remembers menceritakan tentang kehidupan lintas ras yang terjadi di Malaysia. Serta film ini bertujuan untuk mendiskusikan ulang mengenai kerusuhan tahun 1969 yang terjadi di negeri Jiran tersebut, yang selama ini dianggap tabu. Film berdurasi 89 menit ini akan tayang tanggal 3 Desember 2019, di Societet Militair TBY pukul 18.30.



e. Adegan Yang Hilang dari Petrus



Jika sejarah diartika sebagai milik mereka yang menang, mungkin bisa saja benar. Apalagi mengenai Penembakan Misterius (Petrus). Berpuluh- puluh tahun lamanya, sejarah mengenai Petrus termasuk yang disembunyikan. Ruang diskusi mengenai persoalan ini juga kerap dibatalkan. Film Adegan Yang Hilang Dari Petrus menayangkan rencana adegan ketika terjadi peristiwa Lapangan Banteng yang diprovokasi oleh kelompok Fajar Menyingsing. Kelompok yang juga menjadi korban peristiwa Petrus pada 1983 di Semarang. Rancangan ini dibuat melalui informasi yang tersebar di internet. Adegan Yang Hilang akan tayang di Auditorium IFI LIP, tanggal 4 Desember 2019, jam 14.50.

3 views0 comments

Comments


bottom of page